Di Era Industrialisasi Arsitek tidak lagi menjadi sang pencipta yang mandiri tetapi sekadar perangkai produk-produk yang sudah ada. Dunia kehidupan kita kini banyak disuguhi kabar konflik dan kejahatan dalam banyak cara, Saatnya kita kedepankan kedamaian dan kasih sayang . Arsitektur publik sudah saatnya dibangun melalui proses sayembara agar dihasilkan karya yang kredibel . Teknologi Informasi dan komunikasi sudah sangat berkembang. Saatnya membangun inovasi kreatif untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Jangan terkecoh oleh media sosial yang mengajak pada perpecahan. Selalu sampaikan salam damai dan kasih sayang

PROFIL

Lahir di Sumenep, 14 Juli. Tepatnya di daerah pesisir yang kotor, kampung nelayan yang padat penuh rumah berdesak-desakan satu sama lain. Desa Prenduan namanya.
Ayahku,  guru SD. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga beliau juga berdagang tembakau.  Ibuku, seorang ibu rumah tangga. Buta huruf  latin, kecuali huruf Arab Madura. 
Pendidikan Dasar sampai Menengah Atas di Madura. Menempuh pendidikan Sarjana S1 Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya di Malang. Pendidikan S2 Magister Arsitektur di ITB Bandung. Dan Pendidikan S3 Program Doktor bidang Arsitektur dan Perkotaan di UNDIP Semarang dan S3 Teknologi Informasi di Jakarta. 
Kini tinggal di Jakarta, mengajar dan tenaga ahli lepas konsultan arsitektur dan perkotaan.

1 komentar:

Fianda Briliyandi mengatakan...

Mantap
Kunjungi ittelkom-sby.ac.id